News Analisa - Imam Besar Front Pembela Islam ( FPI ), Rizieq Shihab,
ditolak oleh berbagai elemen masyarakat dan ormas di sejumlah daerah di
Indonesia. terkait dengan beredarnya surat dukungan pengukuhan sebagai Imam
Besar umat Islam di Indonesia.
Ketua Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor ), Yaqut
Colil Qoumas menjelaskan bahwa pengukuhan Rizieq Shihab dinilai sangat tidak
berdasar.
"Itu sungguh sangat mengada ada. Karena kita umat Islam
tidak mengenal adanya Imam Besar. dan apa itu Imam Besar? Imam besar musala
kecil yang ada", Katanya.
Dia juga mempertanyakan fungsi pengukuhan Rizieq. "
Imam besar ini mau mengimami apa? mengimami umat islam? umat islam yang mana?
umat islam tidak merasa di imami sama dia. kan begitu, jadi kita sangat
menolak pengukuhan itu", Sambungnya.
Menurutnya, beberapa pengurus GP Ansor yang beraada di
Banten dan Batam dengan sangat tegas menolak rencana pengukuhan Rizieq.
Pimpinan wilayah GP Ansor menilai, Dukungan untuk Rizieq menjadi imam besar
untuk umat Islam Indonesia dinilai sangat sarat dengan kepentingan politik.
Penolakan juga dikumandangkan GP Ansor kota Manado, Sulawesi
Utara. "Kami merasa ngak perlu ada imam besar di Republik ini, sehingga
kami menolak dengan keras dan tegas berkaitan pengangkatan Rizieq", Ujar
Ketua GP Ansor Manado, Rusli Umar.
Penolakan serupa juga dilakukan oleh Majelis Ulama Indonesia
kota Banten, Pokoknya MUI Banten secara tegas menolak pengangkatan imam besar
ini. kami juga menghimbau kepada seluruh umat islam agar jangan ikut ikutan
mengakui', kata Ketua MUI Banten, KH AM Romli.
Di daerah Yogjakarta, pengangkatan Rizieq Shihab ditentang juga
oleh pihak Nahdatul Ulama ( NU )."Apakah ( Rizieq Shihab ) telah memenuhi
kriteria itu ?", tanya Ketua Pengurus wilayah NU DIY, Nizar Ali Nizar di
Yogyakarta.
Dua pondok pesantren yang ada di Yogyakarta, yaitu Pondok
Pesantren Sunan Kalijogo Gesikan, Kabupaten Bantul dan Pesantren Assalaffiyah
Mlangi, Nogotirto, Gamping Sleman juga menyuarakan untuk menolak pengukuhan
tersebut.
Berbeda dengan kota Balikpapan di Kalimantan Timur. di kota
tersebut ratusan orang dari ormas kepemudaan dan mahasiswa justru menolak
keberadaan Front Pembela Islam di Kalimantan Timur. mereka mengaku bahwa ormas
FPI identik dengan tindakan anarkis yang bisa memecah belah umat beragama di
Kota Balikpapan.
Didalam aksi yang menamakan dirinya Aliansi Pemuda Pemudi
Muslim Balikpapan ( APPMB ), mereka berunjuk rasa dan berorasi menuntut agar
Walikota Balikpapan tidak mengijinkan dua organisasi ( FPI dan MUI ) melakukan
aktivitas di daerah tersebut. karena dikhawatirkan akan menganggu keberagaman
dan kebhinekaan masyarakat.
Sementara di Jawa Barat, Sejumlah ormas menuntut penuntasan
kasus dugaan penghinaan budaya sunda yang dilakukan oleh Rizieq. didalam video
ceramah di Purwakarta, ada bagian yang dinilai menghina kebudayaan Sunda. kata "Sampurasun" oleh
masyarakat yang berarti salam diplesetkan
menjadi "Campur Racun".
Sebelumnya Rizieq Shihab juga telah dilaporkan oleh Aliansi
Masyarakat Anti Perpecahan Bangsa ke Polda Metro Jaya terkait dengan ceramah
Rizieq yang menyebut adanya lambang Partai komunis ( PKI ) didalam mata uang
rupiah. hal serupa juga dilakukan oleh Jaringan Intelektual Muda Anti Fitnah (
JIMAF ).
Disamping itu, Imam Besar FPI ini juga dilaporkan oleh
Perhimpunan Katolik Republik Indonesia ( PPMKRI ) terkait dugaan penistaan
agama yang dilakukan oleh rizieq didalam isi pidatonya. Rizieq juga dilaporkan
oleh Sukmawati Soekarnoputri terkait dengan ceramahnya yang di duga menghina
Pancasila sebagai Lambang Negara.(News Analisa)
0 komentar:
Posting Komentar