Selasa, 31 Januari 2017

Geram, Khotbah salat jumat diisi konten caci maki. Menteri agama bakal buat standarisasi

Posted By: Unknown - 14.36
geram-khotbah-salat-jumat-diisi-konten-caci-maki-menteri-agama-bakal-buat-standarisasi-01

News Analisa - Menteri agama Lukman Hakim Syaifuddin mengaku menerima sejumlah keluhan terkait dengan konten Khotbah pada salat jumat yang dinilai sangat menyimpang dari ketentuan.

Oleh karena itu, kementerian merencana akan membuat standarisasi terkait Khatib salat jumat.

"Ini bukan merupakan intervensi, melainkan agar syarat dan rukun Khotbah tidak menyimpang, saat ini yang dirasakan sudah tidak sesuai dengan yang semestinya", kata Lukman.

Dirinya juga mengatakan, Kementerian agama akan membuka wacana tersebut dalam rangka menyambut aspirasi sebagian umat islam dan organisasi massa islam. ormas islam ingin agar pemerintah ikut masuk untuk ikut menjamin mutu dari khotbah jumat.

Pihaknya juga menyangkal bahwa kementerian agama akan menyelengarakan sertifikasi, namun Lukman memilih bahasa yang lebih halus yaitu standarisasi.

"Ini sama sekali bukan merupakan ide atau gagasan baru menteri agama. ini dalam rangka merespon, menyambut aspirasi umat islam untuk menjamin semua kualitas mutu dalam khotbah jumat", ujarnya.

Khotbah jumat sendiri merupakan salah satu syarat dari Salat jumat. untuk terus menjaga kualitas materi khotbah, Kemenag mengajak agar para khatib memberikan pesan untuk warga agar taat beribadah, tidak mencela atau mencaci maki yang lain.

"Ada beberapa masukan, sebagian masjid para khatibnya esensinya mengajak untuk bertaqwa, tetapi ternyata konten isinya yang saling mencela, mencaci maki dan menyalahkan", katanya.

"Pemerintah diminta ikut dalam menata kualitas mutu agar bisa memenuhi syarat dan rukun. saya selaku Menteri Agama, mendengar masukan dari MUI, ormas, fakultas dakwah, profesi dai, agar dibuatkan batas minimal yang dipunyai seorang khatib", katanya.

Lukman juga menegaskan bahwa kompetensi untuk mengukur standar seorang khatib bukan lah merupakan wewenang dari pemerintah,melainkan dari ulama itu sendiri. namun pemerintah diminta untuk memberikan batasan agar yang memberi ceramah tidak di isi dengan konten yang mencela pihak lainnya.

"Tidak ada sertifikasi, yang ada hanya ingin standarisasi batasan minimal yang harus dimiliki. silakan saja dan ini berpeluang kepada para ulama. ini baru berupa gagasan, pematangan, penajaman dan seterusnya", katanya.(News Analisa)


Unknown

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright © 2015 News analisa

Blogger Templates Designed by Templatezy - DesignsRock

Belajar Judi Berita Artis Terkini Kabar Terkini Jadwal Bola Hari ini Jadwal Bola Hari ini TVN24 Online Mydetikcom Semangat NKRI Sindo Daily News Kompasindo Berita Analisa Terkini Jendela Berita Online Lensa Berita Terkini Post Ibukota Harian Radar Post sabung ayam pw Agen sbobet penipu poker texas boya situs resmi sbobet sbobet link sbobet asia mobile sbobet casino login maxbet login situs judi online situs poker terpercaya Sbobet Online Login Wap Sbobet Mobile Daftar Sbobet Mobile Indobet