News Analisa - Suami calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Sylviana Murni, Gde
Sardjana diperiksa penyidik Ditreskrimum Polda Metro Jaya terkait dengan kasus
dugaan pemberian dana makar.
Terkait dengan hal itu, pasangan Cagub DKI Jakarta
Agus-Sylvi meminta jangan memojokan salah satu pasangan dengan memberikan isu
isu yang rawan dan politis.
"Nuansa politik pasti sangat tinggi dalam kasus makar
ini. yang kami inginkan adanya sikap yang tidak memojokan pasangan calon dari
kami dalam isu yang sangat rawan dimanfaatkan untuk keuntungan pihak
lain", kata juru bicara pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta
pasangan Agus -Sylviana, Rico Rustombi.
Gde Sardjana juga telah membantah melakukan pembiayaan dalam
kasus makar ini. menurut nya dana yang diberikan kepada salah seorang aktivis
bernama Jamran hanya sebatas membantu pembiayaan persalinan istri yang
bersangkutan.
Meskipun demikian, kasus yang menimpa suami dari Sylviana
ini disangkut pautkan dengan Agus - Sylvia yang kini maju sebagai calon
pemimpin Jakarta.
"Mencermati perkembangan isu makar yang kini disangkut
pautkan dengan pasangan calon kami, maka sangat perlu jika publik memahami
kontruksi isu politik ini". ujar Rico
Masih menurut Rico, Gde Sardjana hanya menyumbang untuk
alasan persahabatan dan kemanusiaan saja. tidak ada kejahatan dalam urusan
makar itu.
Rico menekankan kepada publik harus memperoleh berita yang
jernih tentang kasus tersebut sehingga bisa terhindar dari pemberitaan
insinuatif ( menunding ) yang banyak beredar di media sosial, bahwa seolah olah
kasus itu terkait dengan pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Agus-Sylvi.
Sementara terkait dengan Jamran yang tenggah diperiksa untuk
kasus dugaan makar, bagi Rico hal itu amplifikasi politiknya sangat kuat.
"Apa perannya, apakah dia masuk kedalam konspirasi
politik makar, atau dia dimasukan kedalam teori konspiratif yang disusun oleh
seseorang. disini pentingnya sifat kritis pers dalam membaca peristiwa politik
yang dihebohkan sebagai perbuatan makar tersebut', Jelas Rico
Rico mengatakan kalau seluruh proses hukum harus dalam
rangka penegakan keadilan dan dia meminta agar kasus tersebut tidak digunakan
untuk memojokan Agus-Sylvi yang tenggah maju sebagai calon pemimpin DKI
Jakarta.
"Kami akan terus mengikuti kompetisi politik yang jujur
dan bersih, dan kami percaya bahwa publik tak mudah dimanipulasi oleh
pemberitaan yang benada negatif dan tendensius," katanya.