News Analisa - Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah menilai pihak Istana Negara
tidak pernah memberikan pendapat mengenai isu yang kini banyak beredar di
masyarakat.
Saat ini ada pasal penodaan agama yang kini sedang ramai
diperbincangkan untuk dapat dicabut. Fahri mengaku kecewa kepada pihak Istana
Negara yang tidak memberikan pendapatnya.
"Kok kita yang mesti ngomong duluan sedangkan dia
enggak ngomong. Emang lemot nih Istana Negara, sangat payah," ujar Fahri
saat berada di komplek DPR/MPR RI, Jakarta, Senin ( 15/5/17 ).
Menurut Fahri, pihak istana sebagai perwakilan dari presiden
sudah seharusnya dapat memberikan pernyataan. Apalagi isu tentang penghapusan
pasal 156a sangat penting setelah mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Thajaja Purnama atau Ahok dimasukan kedalam penjara.
"Istana tidak ada ngomong soal begini, ini masalah yang
sangat penting, masalah krusial yang harus cepat diselesaikan," ungkap
Fahri.
Fahri mengatakan dirinya berharap Presiden Joko Widodo dapat
menunjukan langkah politiknya ke depan. Fahri tidak menginginkan Jokowi hanya
dibalik Istana.
"Kalau presiden itu harus punya pandangan, harus dapat
disampaikan, karena sekali lagi, saya ingin membaca politiknya," ujar
Fahri.
Dirinya kemudian membandingkan dengan negara Amerika Serikat
dimana Gedung Putih yang telah memiliki sekretaris khusus yang membahas isu
terkini. Namun menurut Fahri, hal itu tidak terjadi di Istana negara.
"Tiap hari dapat ketemu wartawan 3 sampai 4 kali, nanti
baru ada orang yang akan datang ke parlemen, baru ditanggapi pernyataan
istana," kata Fahri.(News Analisa)
0 komentar:
Posting Komentar